Jumat, 29 April 2016

Aswan

Bunyi suara hujan terdengar jelas dari atas atap yang hanya terbuat dari triplek, Bagaimana tidak rumah yang berukuran 25 Meter yang terdiri 3 ruangan yang disekap dengan triplek, tampak jelas terdengar ditelinganya. Begitupun dengan suara kilat yang begitu kencang, seketika membuat tubuhnya gemetar dan ketakutan. 
Malam hari ini tampaknya awan tidak bersahabat dengannya, Aswan yang tadi terlihat tidur sangat pulas tiba-tiba berlari mendekap tubuh pak Joko yang kurus, bahkan jika dilihat tubuh itu yang terlihat hanya tulang. Aswan berusaha menyembunyikan kepalanya kedalam ketiak pak Joko yang sedang tertidur pulas, hujan hari ini benar-benar membuat Aswan ketakutan.
Beberapa jam kemudian hujan berhenti, menyisakan kedinginan yang menyelimuti tubuhnya, dekapan yang tadi kuat berlahan terlepas dari tubuh pak Joko. bagaimana bisa dekapan yang begitu kuat dan lama tidak membuat pak Joko terbangun dari tidurnya, setidaknya ia tersentak dengan dekapan yang kuat itu. Mungkin karena ia terlalu lelah, lelah akan kehidupan yang berusaha membelenggu dirinya. Berjuang sebagai seorang kuli bangunan dengan harapan bisa menyekolahkan Aswan ketingkat yang lebih tinggi. Ya Bapak tua itu memiliki impian yang mustahil untuk kebanyakan orang yang memiliki pikiran picik.
Aswan adalah salah satu kebanyakan anak yang terlahir dari keluarga miskin tanpa Ibu. Ibu nya meninggal 10 tahun yang lalu ketika berusaha melahirkannya, namun Tuhan berkata lain buah cinta yang bertahun-tahun ia dambakan kini telah lahir kedunia. namun harapan untuk hidup bersama layaknya keluarga yang utuh hanya tinggal kenangan dan harapan yang tak pasti. kini yang ada dipikiran pak Joko bagaimana Aswan bisa hidup dengan baik, berperan sebagai Ibu sekaligus ayah untuknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar